Thursday, July 9, 2020

Etika dalam menggunakan internet



Prank “Sampah” Ferdian Paleka
Di pekan kedua bulan Ramadhan, masyarakat dihebohkan dengan video prank tiga pemuda Ferdian Paleka, Aidil dan Tubagus Fahddinar, yang melakukan aksi prank bantuan terhadap beberapa waria di Kota Bandung. Sontak aksi ketiganya pun menjadi dikecam masyarakat. Para korban prank pun, melaporkan ketiganya ke pihak kepolisian. Ada empat waria yang menjadi korban prank youtuber Ferdian Paleka cs. Diantaranya Sani, Dini (56) alias Dani, Luna (25) dan Pipiw (30). Dalam laporannya, mereka melaporkan tak terima atas prank Ferdian yang memberikan bantuan berisi sampah. Karena menjadi sorotan masyarakat, polisi pun mengejar ketiga terlapor tersebut, yang saat ini sudah menjadi tersangka. Dari tiga pelaku aksi prank, salah seorangnya yang bernama, Tubagus Fahddinar, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Sementara Ferdian dan Aidil, dalam status buron. Tepat pada Jumat 8 Mei, polisi berhasil meringkus Ferdian dan Aidil dan paman Ferdian, bernama Jamaludin. Mereka diamankan di Jalan Tol Jakarta-Merak. "Selama pelarian mereka bersembunyi di Palembang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Suhartiono, beberapa waktu lalu. Untuk mengibuli polisi selama pelarian, Ferdian dan Aidil, merubah penampilannya. Rambut Ferdian yang tadinya pirang dirubah menjadi hitam. Dirinya pun, mencukur kumisnya. Sementara Aidil, hanya mencukur rambutnya yang asalnya gondrong, di cukur menjadi cepak. Ferdian mengungkapkan, aksi prank tersebut hanya ingin para waria tidak mangkal saat bulan Ramadhan. "Kalau menurut saya di bulan Ramadhan ini waria gak boleh, makanya saya ngelakuin itu," kata Ferdian. Ia pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat, atas kegaduhan yang ia buat. Ia mengaku khilaf dan menyesal atas perbuatannya itu. "Saya minta maaf kepada rakyat Indonesia khususnya rakya Bandung, dan transpuan yang telah saya prank, dengan ngasih sembako isi sampah, saya sangat menyesal. Semoga saya di maafkan," katanya. Alasan aksi pranknya tersebut kepada para waria, hanya sebagai bahan hiburan di chanel youtube-nya. Tidak ada motif untuk naikan subcriber seperti yang diberitakan. "Hanya hiburan saja, enggak ada buat naikin subcriber," kata dia.
Pada kasus ini, polisi menerapkan pasal 45 ayat 3 huruf e Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transksi Elektronik (ITE), dan Pasal 36 dan Pasal 51 ayat 2 UU Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE, ancaman 12 tahun penjara.
Ferdian Cs Dipersekusi
Setelah diamankan, kasus ini tidak begitu saja rampung. Baru sehari ditahan, Ferdian dan dua temannya mengalami kejadian persekusi di dalam tahanan. Aksi perundungan itu, direkam oleh seseorang tahanan dan beredar di beberapa grup whatsapp serta facebook. Pada video tersebut, nampak Ferdian mendapat perlakukam kasar dari sesama tahanan.Kemudian video lainnya, merekam Ferdian dimasukan ke sebuah tong, yang mirip dengan tong sampah. Polisi membenarkan adanya kejadian perundungan terhadap Ferdian cs. Kejadian perundungan tersebut, terjadi di sel tahanan Satreskrim Polreatabes Bandung. Kejadian tersebut setelah didalami, diketahui jika para tahanan yang berada di sel tahanan Satreskrim Polrestabes Bandung, kesal dengan perlakuan pelaku sebelum di tahan. Pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggotanya yang terkait dalam kejadian tersebut. Dalam kejadian perundungan ini ayah Ferdian Paleka, Herman (46) mengatakan ingin polisi pun turut mengusut kejadian tersebut. "Saya ingin (kasus perundungan di sel) bisa diusut," ucap dia.
Ditemui diwaktu dan tempat yang sama, orang tua tersangka Aidil, Roni, mengaku dirinya kecewa atas perlakuan perundungan yang dilakukan para tahanan terhadap anaknya. "Orang tua mana yang ga marah dengan perundungan di tahanan," kata dia. "Orang tua tidak akan pernah menerima perbuatan mereka," kata dia. Keduanya pun berencana mengajukan penangguhan terhadap anaknya. Herman mengaku sudah membuat surat pengangguhan penahanan yang rencananya dikirim pada Senin (10/5/2020) ke pihak Polrestabes Bandung.
Menanggapi itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, ia sudah mendalami kejadiann perundungan tersebut. Soal rencana penangguhan, dirinya mempersilahkan pengajuan tersebut. Namun kebijakan disetujui atau tidaknya penangguhan tersebut, nanti akan diperhitungkan oleh penyidik. "Nanti penyidik yang meneliti, layak atau tidak diberi penangguhan," kata Kapolrestabes.
Persekusi Ferdian Cs Melanggar HAM
Adanya tindakan perundungan terhadap Ferdian cs, Komisiomer Komisi Komnas HAM, Sandrayati Moniaga menilai perbuatan tersebut telah merendahkan martabat manusia. Komnas HAM juga meminta pelaku perundungan diproses hukum. Lebih lanjut, Sandrayati menyebutkan, anggota Polri telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dengan membiarkan aksi para tahanan memasukkan Ferdian ke dalam tong sampah. "Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh anggota polisi adalah melakukan pembiaran tindakan tersebut terjadi," ujarnya.
Diluar proses hukum dan kejadian perundungan terhadap Ferdian cs, Psikolog Intan Ertila menilai, aksi gurauan atau prank yang dilakukan Ferdian dengan memberikan sembako berisikan sampah kepada waria didasari tuntutan konten untuk mendatangi subcriber dan menjadikannya viral. "Jadi fenomena prank sembako isi sampah ini fenomena yang sudah mulai terjadi di genarasi muda. Mereka menyukai konten segala-galanya biar banyak suka, berlangganan, pengikut, yang buat miris ini buat mereka yang suka viral, cari tahu," katakan Intan dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).
Menurut Intan, saat ini banyak generasi muda yang telah kehilangan moralitas sehingga mereka lupa dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Selain itu, banyak generasi muda yang ingin mendapatkan popularitas dengan cara instan. "Tapi mereka lupa akan norma bagaimana berperilaku terhadap orang lain. Norma bagaimana meminta, empati, simpati," tururnya. Intan memuji prihatin dengan perkembangan medsos di kalangan anak muda yang tak lagi menimbang manfaat baik atau buruknya konten-konten yang mereka bagikan di medsos miliknya. "Kalau aku melihat ini mereka ingin mendapatkan nama dengan cara yang instan. Perlu, ada efek generasi sekarang perlu tidak menghasilkan proses kemudian Menghadapi dari mereka menentang yang hilang bukan kepintaran mereka. Kalau pintar, baliklah mereka lebih cepat tapi tidak ada sisi moral, etika, sopan dan santun," katanya.

Analisis kelompok :
Jadi menurut kelompok kami pada dasarnya sudah jelas bahwa Ferdian Paleka melakukan sebuah perbuatan yang tidak baik dan tidak bisa menjadi contoh untuk masyarakat dan ia pun mempertunjukkan perbuatan buruknya melalui akun Youtube yang dimana hal tersebut merupakan suatu penyalahgunaan dalam menggunakan internet. Pada dasarnya internet bersifat umum atau universal dan pastinya semua kalangan dapat mengakses sesuatu yang ada di internet dan Internet merupakan seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global sebagai protokol pelayanan paket, untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Karena penyalahgunaan internet tersebut, banyak yang mencekam Ferdian Paleka untuk dihukum, selain Ferdian melanggar HAM ia pun secara tidak langsung memberikan contoh yang tidak baik dan khawatir bagi anak-anak yang masih dibawah umur dan belum bisa untuk berpikir matang dapat meniru dari perbuatan Ferdian Paleka, dengan alasan hanya sekedar “main-main” atau “bercanda”, itu semua karena tidak hanya orang tua atau orang dewasa saja yang menggunakan internet, di zaman sekarang anak-anak pun sudah mahir untuk mengakses internet dan dapat mengetahui apapun yang ada di internet.




Sumber Referensi :

Sunday, May 3, 2020




Pengalaman Pribadi Menggunakan Internet dalam Informasi, Komunikasi, Social Networking, Entertainment, Pendidikan (education) dan Ekonomi.
Internet Of Things Wallpapers - Top Free Internet Of Things ...

Di jaman moderenisasi, internet adalah hal yang paling berpengaruh dan penting di dalam kehidupan saya. Banyak juga hal – hal yang bisa saya dapatkan melalui internet. Internet juga bisa membantu saya dalam kegiatan ekonomi seperti mempromosikan barang yang saya jual.

Dengan adanya internet, saya bisa mencari informasi apa saja yang ingin di cari. Banyak hal – hal baru juga yang bisa saya dapatkan dengan adanya internet. Ketika saya duduk dibangku SD, saya mendapatkan informasi melalui tv dan media cetak, tetapi jaman sudah berkembang, dengan adanya smartphone dan jaringan internet, informasi, berita – berita dapat didapat dengan mudah. Tetapi sayangnya banyak juga bertia-bertia hoax yang beredar.
  
Selain informasi, internet juga bisa membuat jarak menjadi hal yang sepele. Kita bisa berkomunikasi dengan teman, saudara, keluarga dengan menggunakan smartphone yang kita miliki. Penggunaannya juga tidak rumit seperti jaman dahulu yang menggunakan surat. Smartphone juga menyediakan berbagai macam aplikasi seperti video call, yang membuat kita bias bertatap muka dengan orang yang jauh.

Dalam dunia entertainment, terdapat banyak game dan aplikasi – aplikasi untuk menghibur diri kita sendiri. Tentu saja game yang paling terkenal di dunia entertainment di kalangan laki-laki. Karena dengan game kita juga dapat bersosialisasi dengan banyak orang dan bisa mendapatkan teman juga. Tidak sedikit orang yang bermain game untuk mengisi waktu luang mereka, bahkan biasanya mereka memiliki jam tertentu untuk memainkan permainan faforitnya bersama teman-temannya. Namun tentu kecanduan permainan online bukanlah hal yang bagus, kita menjadi lupa dan tidak perduli dengan lingkunga sekitar. Maka dari itu alangkah baiknya jika kita memporsir waktu untuk bermain game

Dalam dunia pendidikan internet tidak jauh tertinggal, sekarang banyak pelajaran – pelajarang yang dapat di akes menggunakan internet. Juga terdapat aplikasi untuk belajar, seperti Ruang Guru. Yang menyediakan beragam mata pelajaran yang dapat diakses dan dapat di putar ualng agar bisa memahami materinya. Internet juga memudahkan kita untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberi oleh guru ataupun dosen. Karena terdapat materi yang lengkap jika kita cari di internet. Jikalau terjadi pandemi seperti yang terjadi sekarang, proses belajar mengajar tetap bisa dilakukan menggunakan internet.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, semua orang membutuhkan jaringan internet. Tidak sedikit yang mengalami keluhan seperti internetnya lemot. Tetapi, saya masih sangat beruntung karena di tengah pandemi Covid-19 ini yang mewajibkan semua bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah, saya masih bisa menggunakan fasilitas yang ada dengan lancar walaupun beberapa kali sering mengalami error. Pasti masih banyak orang – orang di luar sana, anak – anak di luar sana yang tidak bisa merasakan apa yang saya rasakan saat ini. Jadi, mari kita banyak banyak bersyukur dan berdoa semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan semua aktivitas bisa berjalan seperti semula.

Wednesday, April 8, 2020

Internet Addiction


Review Jurnal tentang Internet Addiction
Judul
“Hubungan antara Kemampuan Sosialisasi dengan Kecanduan Jejaring Sosial”
Tahun
2013
Penulis
Nurmandia, Heny, Denok Wigati, dan Luluk Masluchah
Jurnal
Penelitian Psikologi
Volume
Vol. 04, 107-119







A.    ABSTRAK
Jejaring social/internet saat ini sedang berkembang dikalangan masyarakat. Oleh karena itu berbagai aspek yang menyangkut tentang teknologi ini harus terus dipelajari dan dikembangkan. Saat ini sekitar 5-10 % pengguna internet mangalami kecanduan, mayoritas adalah pengguna game online, sisanya pengguna media sosial.
Kecanduan internet atau internet addiction merupakan fenomena yang mencemaskan dan menarik perhatian. Internet telah membuat remaja kecanduan karena menawarkan berbagai informasi, permainan, dan hiburan. Hal ini ditandai rasa senang dengan internet, durasi penggunaan internet terus meningkat, menjadi cemas dan bosan ketika harus melalui beberapa hari tanpa internet. Pecandu internet tidak dapat menghentikan keinginan untuk online sehingga kehilangan kontrol dari penggunaan internet dan kehidupannya. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengguna internet dapat beresiko mengalami kecanduan internet (internet addiction), dimana internet menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.

B.     PENDAHULUAN
Internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer yang terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi. Namun dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini hampir setiap hari, jam, bahkan menit masyarakat cenderung asik dengan berinternetan ria. Mulai dari mengerjakan tugas/pekerjaan atau bahkan hanya mengecek sosial media mereka.
Menurut Pusat Internet Addiction Recovery (ironic), penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak orang di seluruh dunia telah menjadi kecanduan aktivitas online seperti game, perjudian dan browsing. Di Indonesia tingkat penyalahgunaan internet semakin meningkat seperti menyebar luasnya situs-situs pornografi, dan situs-situs yang cenderung bersifat kekerasan, dimana penggunaan internet tersebut memiliki kecenderungan membuat penggunanya asyik di depan komputer hingga melupakan waktu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengguna internet dapat beresiko mengalami kecanduan internet (internet addiction), dimana internet menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Individu yang mengalami kecanduan internet, terlalu asyik dengan dunianya sendiri sehingga tidak perduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitar. Efek dari kecanduan internet dapat dilihat dalam bidang akademik, hubungan (relationship), pekerjaan (occupational), keuangan (financial), fisik, dan mendapatkan masalah psikologi yang serius di kemudian hari. Untuk itu perlu adanya sistem yang dapat mendukung para pakar atau para ahli psikolog dalam hal mencegah dan mendiagnosis dini agar efek yang ditimbulkan tidak merugikan remaja tersebut. Pengetahuan sistem pakar direpresentasikan dalam format tertentu, dan dihimpun dalam suatu basis pengetahuan. Basis pengetahuan ini selanjutnya dipakai sistem pakar untuk menentukan penalaran atas problema yang dihadapinya.

C.     PEMBAHASAN
Internet addiction adalah penggunaan internet yang bersifat patologis, yang ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu menggunakan internet, merasa dunia maya lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata, dan mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya.
Internet addiction merupakan suatu gangguan psikofisiologis yang meliputi, whithdrawal symptoms (khususnya menimbulkan termor, kecemasan, dan perubahan mood), gangguan afeksi (depresi, sulit menyesuaikan diri), dan terganggunya kehidupan sosial (menurun atau hilang sama sekali, baik dari segi kualitas maupin kuantitas). Internet addiction diartikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online di internet dalam.
1.      Penyebab Internet Addiction
Ferris mengungkapkan penyebab seseorang mengalami internet addiction dilihat dari berbagai pandangan, yaitu :
a.       Pandangan Behaviorism
Menurut pandangan behavior, internet addiction didasari oleh teori B.F Skinner mengenai operant conditioning, individu mendapatkan reward positif, negatif, atau hukuman atas apa yang dilakukannya.
b.      Pandangan Psikodinamika dan Kepribadian
Pandangan ini mengemukakan addiction berkaitan antara individu tersebut dengan pengalamannya. Tergantung pada kejadian pada masa anak-anak yang dirasakan individu tersebut saat masih anak-anak dan kepribadiannya yang terus berkembang, yang juga mempengaruhi perkembangan suatu perilaku addictive, ataupun yang lainnya.
c.       Pandangan Sosiokultural
Pandangan sosiokultural menunjukkan ketergantungan ini tergantung pada jenis kelamin, umur, dan negara.

2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Internet Addiction
Faktor-faktor yang mempengaruhi internet addiction, diantaranya :
a.       Gender
Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab individu tersebut mengalami internet addiction. Laki-laki tertarik pada hal-hal yang dapat menunjukkan dominasinya dan fantasi seksual online, contohnya game online, situs porno, dan perjudian online. Sedangkan perempuan tertarik pada membina hubungan lebih akrab, hubungan romantis, dan lebih suka berkomunikasi dengan menyembunyikan identitasnya, contohnya chatting, eBay dan berbelanja online. Hal ini menunjukkan bahwa atribut gender juga sama-sama berperan dalam dunia internet sebagaimana stereotipe antara lakilaki dan perempuan di dunia nyata.
b.      Kondisi psikologis
Internet addiction menimbulkan masalah-masalah emosional seperti depresi, dan gangguan kecemasan dan seringkali menggunakan dunia fantasi di internet sebagai pengalihan secara psikologis terhadap perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau situasi yang menimbulkan stres.
c.       Kondisi sosial ekonomi
Individu yang sudah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami internet addiction dibandingkan dengan individu yang belum bekerja memiliki fasilitas internet di kantornya dan juga memiliki sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut memiliki fasilitas komputer dan internet juga dirumahnya, dibandingkan dengan individu yang belum bekerja.
Individu yang menggunakan ineternet untuk tujuan pendidikan, misalnya pada pelajar dan mahasiswa akan lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan internet. Bagitu juga individu yang menggunakan internet untuk tujuan pekerjaan, terutama pekerja yang ahli komputer, sistem analis, dan sebagainya. Umumnya, individu yang menggunakan internet cukup jelas, dan bukan digunakan sebagai upaya untuk mengatasi atau melarikan diri dari masalahmasalah yang dihadapinya di kehidupan nyata atau sekedar hiburan, misalnya kesulitan membangun hubungan sosial, ketidakharmonisan dalam kehidupan rumah tangga, dan sebagainya.

3.      Mengatasi Internet Addiction
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi internet addiction :
1)      Melatih hal yang tidak biasa dilakukan
Sebuah reorganisasi bagaimana waktu seseorang dikelola adalah elemen utama dalam pengobatan pecandu internet. Oleh karena itu, dokter harus mengambil beberapa menit dengan pasien untuk mempertimbangkan kebiasaan saat menggunakan Internet. Dokter harus meminta pasien,
(a) Berapa hari dalam seminggu anda biasanya log on-line?
(b) Jam berapa anda biasanya mulai?
(c) Berapa lama anda biasanya menggunakan internet?
(d) Di mana Anda biasanya mengakses internet?
Setelah dokter telah dievaluasi sifat khusus dari pasien penggunaan Internet, perlu untuk membangun jadwal baru dengan klien. Tujuan dari latihan ini adalah agar  pasien kembali ke rutinitas normal mereka dan kembali beradaptasi-pola waktu baru digunakan dalam upaya untuk menghentikan kebiasaan on-line. Sebagai contoh, katakanlah kebiasaan Internet pasien melibatkan memeriksa e-mail hal pertama di pagi hari. Sarankan agar pasien mandi atau mulai sarapan pertama bukan log on. Atau, mungkin pasien hanya menggunakan internet di malam hari, dan memiliki pola mapan pulang dan duduk di depan komputer untuk sisa malam. Dokter mungkin menyarankan kepada pasien untuk menunggu sampai setelah makan malam dan berita sebelum log on. Jika ia menggunakan setiap hari kerja, memiliki dia menunggu sampai akhir pekan, atau jika ia adalah pengguna sepanjang akhir pekan, memiliki shift hanya hari kerja.
2)      Penggunaan alat bantu untuk memberhentikan kebiasaan
Teknik sederhana lain adalah dengan menggunakan hal-hal konkret bahwa pasien perlu dilakukan untuk menjadi sebagai prompters untuk membantu log off. Jika pasien harus berangkat kerja pukul 7:30 am, dia log in di 6:30, meninggalkan tepat satu jam sebelum waktunya untuk berhenti. Bahaya dalam hal ini adalah pasien dapat mengabaikan alarm alami. Penentuan waktu yang pasien lalukan akan mengakhiri sesi Internet dan diatur alarm dan memberitahu pasien untuk tetap dekat komputer. Ketika kedengarannya, sekarang saatnya untuk log off.
3)      Menetapkan Tujuan.
Banyak upaya untuk membatasi penggunaan internet gagal karena pengguna bergantung pada rencana untuk memangkas jam tanpa menentukan kapan mereka tersisa slot on-line akan datang. Untuk menghindari kambuhnya kecanduan internet, sesi terstruktur harus diprogram untuk pasien dengan menetapkan tujuan yang wajar, mungkin 20 jam, bukan arus 40. Lalu, jadwal dua puluh jam dalam slot waktu tertentu dan menulis mereka ke kalender atau perencana mingguan. Pasien harus menjaga sesi Internet singkat tapi sering. Ini akan membantu menghindari nafsu dan penarikan. Sebagai contoh jadwal 20 jam, pasien mungkin berencana untuk menggunakan internet dari 8 sampai 10 pm setiap hari kerja, dan 1 sampai 6 pada hari Sabtu dan Minggu. Atau jadwal 10 jam baru mungkin termasuk dua sesi hari kerja dari 8:00-23:00, dan 08:30-12:30 memperlakukan pada hari Sabtu. Memasukkan jadwal nyata dari penggunaan internet akan memberikan pasien rasa berada dalam kontrol, daripada membiarkan Internet untuk mengambil kendali.
4)      Pantangan
Dalam clinical assessment, aplikasi tertentu seperti chat rooms,  games interaktif, kelompok-kelompok baru, atau World Wide Web mungkin yang paling bermasalah bagi pasien. Jika aplikasi tertentu telah diidentifikasi dan moderasi itu telah gagal, maka pantang dari aplikasi itu adalah intervensi yang tepat berikutnya. Pasien harus menghentikan semua aktivitas di sekitar aplikasi tersebut. Ini tidak berarti bahwa pasien tidak bisa terlibat dalam aplikasi lain yang mereka temukan untuk menjadi kurang menarik atau mereka dengan penggunaan yang sah. Seorang pasien yang menemukan chat room adiktif, mungkin harus pantang mereka. Namun, pasien yang sama ini dapat menggunakan e-mail atau surfing World Wide Web untuk membuat reservasi penerbangan atau berbelanja untuk sebuah mobil baru. Contoh lain mungkin menjadi pasien yang menemukan World Wide Web adiktif dan mungkin harus pantang itu. Namun, pasien yang sama ini mungkin dapat memindai kelompok berita yang terkait dengan topik yang menarik tentang politik, agama, atau peristiwa saat ini. Pantangan yang paling berlaku untuk pasien yang juga memiliki sejarah kecanduan sebelumnya seperti alkoholisme atau penggunaan narkoba. Pasien dengan riwayat premorbid alkohol atau kecanduan obat sering menemukan internet secara fisik "​​aman" kecanduan pengganti. Oleh karena itu, pasien menjadi terobsesi dengan penggunaan internet sebagai cara untuk menghindari kambuh di minum atau penggunaan narkoba. Namun, saat pasien membenarkan Internet adalah "aman" kecanduan, dia masih menghindari berurusan dengan kepribadian kompulsif atau situasi yang tidak menyenangkan memicu perilaku adiktif. Dalam kasus ini, pasien mungkin merasa lebih nyaman bekerja menuju tujuan pantang pemulihan sebelum mereka terlibat model ini. Menggabungkan strategi masa lalu yang telah berhasil untuk pasien ini akan memungkinkan mereka untuk secara efektif mengelola Internet sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada masalah yang mendasari mereka.
5)      Pengingat dalam bentuk notes
Seringkali pasien merasa kewalahan karena, melalui kesalahan dalam pemikiran mereka, mereka membesar-besarkan kesulitan mereka dan meminimalkan kemungkinan tindakan korektif. Untuk membantu pasien tinggal terfokus pada tujuan baik pengurangan penggunaan atau berpantang dari aplikasi tertentu, telah pasien membuat daftar lima masalah utama yang disebabkan oleh kecanduan internet dan lima manfaat besar bagi menebang menggunakan Internet atau berpantang dari aplikasi tertentu. Beberapa masalah yang mungkin terdaftar seperti kehilangan team work dengan pasangan kita, argumen di rumah, masalah di tempat kerja, atau nilai yang buruk. Beberapa manfaat mungkin, menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangan kita, lebih banyak waktu untuk melihat teman-teman kehidupan nyata, tidak ada lagi argumen di rumah, meningkatkan produktivitas di tempat kerja, atau peningkatan nilai. Yakinkan pasien bahwa itu adalah layak untuk membuat daftar keputusan mereka sebagai luas dan mencakup semua mungkin, dan sejujur ​​mungkin. Semacam ini penilaian yang jelas-berpikiran konsekuensi adalah keterampilan yang berharga untuk belajar, yang pasien butuhkan kemudian, setelah mereka telah ditebang atau cukup Internet, untuk pencegahan kambuh.
6)      Personal Inventory
Apakah pasien sedang mencoba untuk mengurangi atau menjauhkan diri dari aplikasi tertentu, itu adalah waktu yang baik untuk membantu pasien menumbuhkan alternatif kegiatan. Klinisi harus memiliki pasien mengambil inventaris pribadi dari apa yang dia telah mengurangi, atau dipotong, karena waktu yang dihabiskan di Internet. Mungkin pasien menghabiskan lebih sedikit waktu hiking, golf, memancing, berkemah, atau kencan. Mungkin mereka telah berhenti pergi ke permainan bola atau mengunjungi kebun binatang, atau menjadi sukarelawan di gereja. Mungkin itu adalah kegiatan yang pasien selalu menunda berusaha, seperti bergabung dengan pusat kebugaran atau menunda menelepon seorang teman lama untuk mengatur untuk makan siang. Dokter harus menginstruksikan pasien untuk membuat daftar setiap kegiatan atau praktek yang telah diabaikan atau dibatasi karena kebiasaan on-line muncul. Sekarang memiliki peringkat pasien masing-masing pada skala berikut: 1 - Sangat Penting, 2 - Penting, atau 3 - Tidak Sangat Penting. Dalam Peringkat kegiatan ini hilang, memiliki pasien benar-benar mencerminkan bagaimana kehidupan itu sebelum Internet. Secara khusus, memeriksa "Sangat Penting" peringkat kegiatan. Tanyakan pada pasien bagaimana kegiatan ini meningkatkan kualitas hidupnya. Latihan ini akan membantu pasien menjadi lebih sadar akan pilihan ia telah dibuat tentang Internet dan menghidupkan kembali kegiatan hilang setelah menikmati. Ini akan sangat membantu bagi pasien yang merasa gembira ketika terlibat dalam kegiatan on-line dengan memupuk perasaan menyenangkan tentang kegiatan kehidupan nyata dan mengurangi kebutuhan mereka untuk menemukan pemenuhan emosional online.
7)      Support Groups
Beberapa pasien mungkin didorong menuju penggunaan adiktif Internet karena kurangnya dukungan sosial kehidupan nyata. Young (1997) menemukan bahwa dukungan social online memberikan kontribusi untuk perilaku adiktif di antara mereka yang hidup gaya hidup kesepian seperti ibu rumah tangga, single, orang cacat, atau pensiun. Studi ini menemukan bahwa orang-orang menghabiskan waktu yang lama di rumah sendirian beralih ke aplikasi interaktif online seperti chat room sebagai pengganti kurangnya dukungan sosial kehidupan nyata. Selanjutnya, pasien yang baru saja mengalami situasi seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan dapat merespon Internet sebagai selingan jiwa dari masalah kehidupan nyata mereka (Young, 1997). Penyerapan mereka di dunia online sementara membuat masalah seperti memudar ke latar belakang. Jika penilaian peristiwa kehidupan menyingkap adanya situasi maladaptif atau tidak menyenangkan seperti itu, pengobatan harus fokus pada peningkatan kehidupan nyata jaringan dukungan sosial pasien. Dokter harus membantu klien menemukan kelompok pendukung sesuai yang terbaik alamat situasinya nya.
8)      Pengendalian keluarga.
Terakhir, terapi keluarga mungkin diperlukan antara pecandu yang pernikahan dan hubungan keluarga telah terganggu dan negatif dipengaruhi oleh kecanduan internet. Intervensi bersama keluarga harus fokus pada beberapa bidang utama:
(a) Mendidik keluarga tentang bagaimana internet bisa menjadi adiktif,
(b) Mengurangi menyalahkan perilaku pecandu,
(c) Meningkatkan komunikasi terbuka tentang masalah yang timbul di keluarga sehingga tidak mendorong pecandu untuk mencari pemenuhan psikologis kebutuhan emosional didunia internet,
(d) Mendorong keluarga untuk membantu dengan pemulihan pecandu seperti mencari hobi baru, mengambil liburan panjang, atau mendengarkan perasaan pecandu. Sebuah rasa yang kuat dukungan keluarga dapat memungkinkan pasien untuk pulih dari kecanduan internet.
Dampak positif dan dampak negative internet addiction menurut kelompok kami, yaitu :
Dampak Positif
-          Mahir dalam mengoperasikan internet dan computer.
-          Meningkatkan kreatifitas dan wawasan luas dari apa yang didapat dari internet.
-          Dapat mengakses serta mempermudah komunikasi darimanapun dan kapanpun.
-          Mempermudah dalam hal bisnis atau berdagang.
-          Mempermudah untuk mendapatkan informasi.
Dampak Negatif
-          Lupa waktu.
-          Tidak perduli dengan lingkungan sekitar.
-          Kurang mampu dalam berinteraksi sosial.
-          Kurangnya pengendalian diri.
-          Malas belajar.
-          Dapat menunda suatu pekerjaan atau tugas.
Rekomendasi yang dapat kami berikan untuk mengatasi internet addiction berdasarkan teori yang ada
Teori yang kami kaitkan dalam hal mengatasi internet addiction adalah teori Behaviorisme. Jadi, tidak membiasakan untuk menghabiskan waktu sehari-hari dengan internet karena di luar sana masih banyak hal yang lebih menarik yang dapat dipelajari. Tidak salah untuk menggunakan internet atau bermain game, tetapi dengan syarat menggunakannya dengan tidak berlebihan. Sertakan juga peran penting orang tua atau keluarga untuk memberikan edukasi dan mengontrol anak, baik dalam memperhatikan hal-hal yang diakses di internet ataupun dalam hal waktu penggunaan.

D.    PENUTUP
Dewasa ini, internet sudah merupakan bagian dari hidup kita. Sebagian besar orang didunia pasti hampir setiap hari menggunakan internet, karena banyak manfaat dan kegunaan yang dapat dirasakan ketika menggunakan internet. Namun, kita harus juga dapat mengontrol diri jangan sampai kita menjadi pecandu internet dan jangan sampai internetlah yang mengontrol kehidupan kita. Kita harus bersikap bijaksana dalam menggunakan internet. Karena sesuatu yang berlebihan itu akan menjadi tidak baik.

DAFTAR PUSTAKA
Nurmandia, Heny, Denok Wigati & Luluk Masluchah. (2013). Hubungan Antara Kemampuan Sosialisasi Dengan Kecanduan Jejaring Sosial. Jurnal Penelitian Psikologi. Vol. 04, 107-119.